Membuat Program C di Dalam Sistem Operasi Windows dan Linux |
Pada kesempatan kali ini, sanabila.com akan sharing seputar membuat program C di dalam sistem operasi Windows dan Linux. Pada saat ini, sistem operasi windows dan linux banyak digunakan oleh para pengguna komputer di dunia. Sistem operasi juga bisa melakukan kompilasi untuk program yang Anda buat.
Perbedaan pembuatan program C di dalam Windows dan Linux hanya terletak pada cara melakukan kompilasi dan eksekusinya saja. Berikut ini adalah contoh program hasil kali yang nantinya akan kita kompilasi di dalam sistem operasi Windows dan Linux.
#include <stdio.h>int main(void) { int a, b, c, x; printf("Masukkan nilai a : "); scanf("%d", &a); printf("Masukkan nilai b : "); scanf("%d", &b); printf("Masukkan nilai c : "); scanf("%d", &c); x = a*b*c; printf("\nHasil Kali = %d", x); return 0; }
Simpan kode program di atas ke dalam file hasilkali.c. Lalu, bagaimana cara kita mengkompilasi program di atas di dalam sistem operasi windows dan linux? berikut penjelasannya.
A. Kompilasi Program C di Windows
Jika Anda menggunakan kompilator C atau C++ khusus (misalnya Turbo C, Turbo C++, Borland C, Borland C++, Dev-C++, MinGW Developer Studio, dll), tentu Anda akan mudah sekali dalam menjalankan kode program yang Anda buat, yaitu dengan memilih menu Compile (untuk proses kompilasi) dan menu Run (untuk proses eksekusi). Walaupun demikian, sebenarnya Anda dapat melakukannya dengan menuliskan perintah berikut pada command prompt yang tersedia (pada mode MS-DOS). Kita berasumsi bahwa di sini kita menggunakan kompilator Turbo C, sehingga perintahnya adalah sebagai berikut.
- Untuk Melakukan Kompilasi Program
tcc hasilkali.c
- Untuk Melakukan Eksekusi Program
hasilkali
atau
hasilkali.exe
B. Kompilasi Program C di Linux
Di dalam sistem operasi Linux, kita dapat melakukan kompilasi program yang ditulis dengan bahasa C atau C++ dengan kompilator cc, gcc maupun g++. Proses kompilasi di dalam sistem operasi Linux akan menghasilkan file objek dengan ekstensi .o. Namun, apabila kita tidak mencantumkan nama file objek yang dimaksud, maka kompilator secara default akan menyimpannya ke dalam file a.out. Kita dapat mendefinisikan file objek tersebut dengan menyertakan option –o pada saat melakukan kompilasi. Sebagai contoh apabila kita akan melakukan kompilasi terhadap file determinan.c dan akan menyimpan file objeknya ke dalam file determinan.o, maka kita akan menuliskan perintah seperti berikut.
- Untuk Melakukan Kompilasi Program
cc hasilkali.c –o hasilkali.o
- Untuk Melakukan Eksekusi Program
./hasilkali.o
Adapun hasil dari eksekusi program di atas (baik di Windows maupun di Linux) adalah sebagai berikut.
Masukkan nilai a : 1Masukkan nilai b : 2 Masukkan nilai c : 3Hasil Kali : 6
Daftar Pustaka :
- Cara Mudah Mempelajari Pemrograman C & Implementasinya. Oleh I Made Joni Budi Raharjo. Diakses pada tanggal 27 April 2015 jam 08.09 WIB.