Sebelumnya di sanabila.com telah dibahas mengenai definisi asuransi dari berbagai sumber yang dapat membuka pemahaman awal anda tentang asuransi. Artikel yang kedua akan dibahas bagaimana sejarah Asuransi tersebut. Diharapkan dengan mengawali pengetahuan tentang Sejarah Asuransi dengan lebih mudah karena akan lebih menghayati atau menjiwai tentang latar belakang dan asal usulnya.
Dari penggalian sejarah perekonomian dan kebudayaan manusia, sejak zaman sebelum masehi ditemukan riwayat asal usul sampai perkembangan asuransi seperti sekarang ini. Pada perkembangan awalnya asuransi tentu belum berbentuk seperti sekarang, namun dalam bentuk yang masih samar dan perlindungan hukum yang kuarng memadai.
Diantara beberapa sumber didapatkan bahwa usaha-usaha di zaman sebelum masehi yang mirip dengan asuransi telah di temukan diantaranya tertera pada Salah satu riwayat mengenai masalah ini tercantum pada Al-Qur’an Surat Yusuf ayat 43 – 49 dan Kitab Injil testamen Lama Genesus 41. Dari kedua sumber tersebut diproleh kesimpulan bahwa Manusia pada umumnya mempunyai naluri selalu berusaha menyelamatkan jiwanya dari berbagai ancaman, termasuk ancaman kekurangan makan/pangan. Diriwayatkan tentang salah seorang Raja di Negeri Mesir yang bermimpi melihat tujuh ekor sapi yang kurus-kurus masing-masing menelan seekor sapi yang gemuk. Dalam mimpinya yang kedua Raja melihat tujuh butir gandum yang kosong.
Nabi Yusuf A.S. diminta menafsirkan mimpi tersebut dan menerangkan bahwa negara Mesir akan mengalami tujuh tahun berturut-turut panen gandum yang subur dan kemudian tujuh tahun berikutnya berturut-turut akan mengalami masa paceklik. Selanjutnya Nabi Yusuf AS. memberi saran agar pada saat panen yang melimpah itu sebagian panen dicadangkan untuk masa paceklik yang akan datang.
Selain itu sebuah buku kuno abad ke 600 SM di India yang dinami “Rig Veda” yang ditulis dalam bahasa Sansekerta menyebutkan riwayat tentang “Yoga Kshema” yang berarti pertanggungan. Riwayat di atas adalah sebagai bukti bahwa manusia senantiasa memikirkan dan mempersiapkan kehidupan masa depannya.
Sekitar tahun 2250 SM bangsa Babylonia hidup di daerah lembah sungai Euphrat dan Tigris (sekarang menjadi wilayah Irak), pada waktu itu apabila seorang pemilik kapal memerlukan dana untuk mengoperasikan kapalnya atau melakukan suatu usaha dagang, ia dapat meminjam uang dari seorang saudagar (Kreditur) dengan menggunakan kapalnya sebagai jaminan dengan perjanjian bahwa si Pemilik kapal dibebaskan dari pembayaran hutangnya apabila kapal tersebut selamat sampai tujuan, di samping sejumlah uang sebagai imbalan atas risiko yang telah dipikul oleh pemberi pinjaman.
Tambahan biaya ini dapat dianggap sama dengan “uang premi” yang dikenal pada asuransi sekarang. Di samping kapal yang dijadikan barang jaminan, dapat pula dipakai sebagai jaminan berupa barang-barang muatan (Cargo). Transaksi seperti ini disebut “RESPONDENT/A CONTRACT”.
Kemudian pada tahun 215 SM pemerintah romawi mengkoordinir dana yang hampir sama dengan premi di asuransi yang tujuannya untuk menanggulangi resiko pengangkutan para saudagar yang melintasi wilayah Romawi pada saat itu.Tahun 50 M kaisar Claudius dari Inggris mengeluakan sistem asuransi pertama di negaranya yang dinamakan asuransi badai 33. Asuransi ini diciptakan karena buruknya pengelolaan pemakaman bagi para tentara yang telah meninggal di medan perang, tentara yang meninggal biasanya dikuburkan dengan cara masal. Dan para tentara ini menginginkan pemakaman yang layak.
Selain sejarah asuransi secara umum yang telah dibahas diatas. kita akan membahas secara terperinci tentang sejarah asuransi berdasarkan jenis asuransinya.
Baca Juga tentang :